Berbagi Itu Indah

Berbagi Itu Indah

Saturday, January 4, 2014

permasalah untuk guru yang sering terjadi dikelas



Namanya juga berkumpul dengan banyak karakter dalam suatu ruangan, sudah barang tentu tidak akan terhindarkan dari masalah. Permasalahan-permasalahan tersebut kalau para guru benar-benar menikmati proses mengajar, pasti akan jadi hal yang menyenangkan. Hal itu karena setiap generasi ke genarasi, setiap kelas, setiap zaman mempunyai warna dan corak yang berbeda. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian guru bersikap monoton dengan menggunakan soalusi dari suatu masalah dengan begitu-begitu saja.
Permasalah bukan untuk dihindari tapi untuk dihadapi begitu kiranya orang bijak mengatakan. Memang benar adanya di suatu kelas misalnya ada masalah dengan suasana yang cenderung gaduh, bila hal itu tidak segera diselesaikan maka akan menjadi karakter kelas. Masih baik misal masalah kelas gaduh dialami oleh satu mata pelajaran saja, bila masalah kegaduhan dalam kelas terjadi pada setiap mata pelajaran tentu bukankah berbahaya bukan. Maka dari itu para calon guru dan para guru harus menegerti masalah apa saja yang terjadi dikelas. Bagi para calon guru tentu sangat penting untuk mempersiapkan diri bila suatu saat nanti menjadi guru sungguhan, sehingga solusi yang tepat segera terlaksana. Sedangkan Bagi para guru mengetahui solusit dari permasalahan juga penting karena keunikan setiap masalah menuntut guru juga harus jeli untuk memilah permasalahan dan kemudian menyelesaikan masalah tersebut. Ingat!!! permasalahan terjadi bukan ada karena niat yang membuat masalah namun karena ada kesempatan, waspadalah para guru.
Adapun saya merumuskan berbagai masalah dalam kelas sebagaimana keterangan berikut ini:
Pertama masalah teradi karena faktor guru. Guru juga manusia biasa, yang punya emosi dan punya sesuatu untuk dijadikan emosi. Guru dimasa yang lalu kebannyakan adalah guru sejati, maksudnya guru yang memang dedikasinya adalah untuk mengajar, All Out!!! kalau bahasa saya, sehingga hasilnya mencetak siswa-siswa yang  taat juga kepada para guru, guru sekarang adalah guru yang sebagaian besar berprofesi sebagi guru lantaran pekerjaan, maksudnya karena beralaskan keuangan, akhirnya mengajarpun setengah-setegah, kalau gurunya mengajarnya setengah-setengah gitu bagaimana muridnya, ingat pepatah guru kencing berdiri murit kencing berlari.
Masalah klasik yang disebabkan oleh faktor guru diantaranya karena kemampuan guru sendiri. Banyak guru yang menjadi guru karena beruntung, bukan karena potensi, sementara dunia pendidikan terus berkembang mau tidak mau guru juga harus berkembang pula. Bila guru tidak bisa mengimbangi perkembangan pendidikan baik kurikulumnya, sarana prasaranya, juga perkembangan psikologi siswanya sudah barang tentu masalah akan terjadi. Biasanya masalah yang terjadi adalah guru mengajar kurang menguasi materi, atau guru mengajar dengan suasana kelas yang tidak kondusif (gaduh) atau juga malah pembelajaran tidak pernah terjadi karena guru benar-benar  tidak bisa mengkondisikan kelas.
Masalah lainya yang muncul dari diri guru adalah emosi guru yang labil. biasaya guru yang mempunyai maslah pribadi secara tidak sadar membawanya ke kelas, siswa yang tidak tau tentang masalah pribadi gurunya terkena imbasnya. Guru hanya uring-uringan saja, guru marah tanpa sebab yang jelas, atau guru nglamun saja saat mengajar. Semua status guru pun berpotensi untuk itu. Bagi yang sudah berkeluarga, masalah keluarga bisa jadi masalah di kelas juga. Bagi guru yang belum menikah yang masih berhubungan saja (pacaran) juga bisa berptensi, apalagi guru yang masih singgel belum punya pendamping sangat mungkin. Solusinya ya tentu kembali ke guru masing-masing, bagaimana menanamkan sikap profesional dalam dirinya. Masalah pribadi jangan sampai mepengaruhi pembelajaran.
Ketidak sukaan guru terhadap siswa tertentu juga kadang menimbulkan masalah.ketidak sukaan biasanya diimbangi dengan kesukaan pada siswa tertentu, kalau hal ini terjadi bukankah pembelajaran tidak akan berjalan efektif. Pembelajaran itu menyeluruh dari guru dan untuk seluruh siswa dan bukan sebagian siswa. Solusianya ya dengan bersikap profesinal itu saja sepertinya. Selain itu bersikap objektif dalam segala hal juga sangat penting. Dewasa ini sudah sering diseminarkan tentang kecerdasan siswa. Yang intinya setiap siswa punya keunikan sendiri-sendiri punya kecerdasan sendiri-sendiri, jadi sebenarnya tidak ada guru yang boleh mewajibkan seluruh anak dalam satu kelas harus bernilai bagus semua bisanya ya hanya berusaha.
Maslah kedua adalah masalah yang terjadi lantaran siswa. Yang namanya gaduh itu pasti dilakukan oleh lebih dari satu orang. Bila ada yang membuat keributan misalkan satu anak saja maka yang lain juga terlibat dalam kegaduhan. Faktanya bila ada disuatu kelas mulai berisik disebagian saja, maka sebaagian lain akan merespon dengan ikut berisik atau malah melarang untuk berisik, yang akhirnya semua jadi berisik. Kegaduhan siswa pun terjad karena banyak hal, bisa karena memang ada anak yang suka buat keributan,mungkin karena pembelajaran yang kurang kondusif sehinga potensi untuk gaduh berganti menjadi kegaduhan yang sebenarnya, bisa juga karena kegaduhan yang dibuat karena kesepakatan bersama antara guru dan siswa. Setiap orang tentu akan berbeda memberikan solusi namun secara umum bila kegaduhan yang terjadi lantaran siswa solusinya hanya dengan mengaktifkan siswa pada kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Kegaduhan siswa pasti terjadi pada setiap kelas namun kegaduhan itu harus dirubah setatusnya menjadi kegaduhan yang positif.

No comments:

Post a Comment