Berbagi Itu Indah

Berbagi Itu Indah

Sunday, October 29, 2017

Zona nyaman

Hari ini aku kedatangan teman kuliah, tujuanya sih ngantar undangan. Undanga teman aktifis yang kebetulan melepas masa lajang. Bukan kebetulan sih. Ya memang sudah waktunya sepertinya. Aku saja mungkin yang belum waktunya. 

Temanku yang ngantar surat ini dulunya adalah orang yang tak terlalu dekat denganku. Cuman karena di kampus dulu kita sama-sama mempunyai kedudukan penting di jajaran organisasi mahasiswa, makanya kita ada semacam hubngan tak terdefinisi seperti itu. Antara teman dalam artian teman baik atau teman sok baik.
Percakapan awal sih percakapan setandar. Tanya kabar, trus beralih ke topik  kabar dari temen-temen yang dulu pernah berjuang di kampus. Semua mengalir lacar. Seperti biasanya aq tipe pendengar yang baik. Jadi aku lebih banyak bertana dan mendengarkan dia bercerita.

Sampai pembahasan mengenai pekerjaan. Aku sih cerita apa adanya tentang aktifitas pekerjaanku saat dia bertanya. Adapun temanku mengatakan dia bekerja sebagai sopir. Aku sih manggut-manggut saja. Omonganpun berlangsung seputar sopir. Lebih kedalam lagi pembahasan seputar pekerjaan hingga dia mengatakan bahwa kerja sopir hanyalah sampingan. Kerja utamanya ikut di dinas pendidikan di kota tempat kami tinggal.

Temanku ini memeng dulu ambil jurusan pendidkan kewarganegaraan. Omonganya memnag penuh trik dan intrik. Sementara aku ya bergaya lugu-lugu aja. Bergaya sok manggut-manggut. Dia mulai bercerita panjang sekali tentang prosesnya bisa bekerja sampai sekarang. Semua pekerjaan ada resikonya. Semua ada dibalik layarnya.

Saat ditanya kenapa aku tidak pindah dari tempatku yang sekarang aku jawab saja. Aku terlanjur masuk dalm zona nyaman. Jadi ogah mau pindah kemana hehe. karena kalau sudah di zona nyaman akan terasa tidak perlu untuk berbuat apa-apa. apakah zona nyaman itu berbahaya?

Tunggu pembahasan berikutnya ya!

No comments:

Post a Comment